BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Database
Database adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Database (Basis Data) terdiri dari dua kata
yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau
gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi
fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,dan
sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar,
bunyi, atau kombinasinya. Sebagai suatu kesatuan istilah , Basis Data sendiri
dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang yaitu :
1. Database
adalah sekumpulan data yang saling berelasi (Elmasri, 2000).
2. Menurut
Fathansyah (2012, hal 2) Basis Data
adalah Himpunan
kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar
kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
3. Menurut
Fathansyah (2012, hal 3) Basis Data
adalah Kumpulan
data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan sedemikian rupa dan
tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
4. Database
adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file
yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (Ir. Harianto Kristanto 2004, p3)
Prinsip
Utama dari Basis Data yaitu pengaturan data arsip dan Tujuan utamanya adalah
kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. Database didesain,
dibuat, dan diisi dengan data untuk tujuan mendapatkan informasi tertentu. Jadi
dapat disimpulkan, Database adalah susunan record data operasional lengkap dari
suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu
memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
2.1.1
Tujuan
Database
Secara
garis besar pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi tujuan berikut ini :
1.
Kecepatan dan kemudahan (speed)
Untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan /
manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih
cepat dan mudah.
2. Efisiensi
ruang penyimpanan (space)
Keterkaitan
yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redudansi
(pengulangan) data pasti akan lebih ada.
3. Keakuratan
(accuracy)
Pemanfaatan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan
/batasan (constraint).
4. Ketersediaan
(availlability)
Pertumbuhan
data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin
membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.
5. Kelengkapan
(completeness)
Lengkap
atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat
relatif(baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu.
6. Keamanan
(security)
7. Pemakaian
bersama (sharability)
Basis
data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multi-user.
2.1.2
Manfaat
Database
Manfaat
Penggunaan Database yaitu memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga
menjadi suatu kelompok yang terurut dengan cepa, Mengurangi duplikasi
data (data redundancy), Hubungan data dapat ditingkatkan, dan Efisiensi
penggunaan ruang penyimpanan. Hal inilah yang akhirnya dapat
menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat.
2.1.3. Sistem Pengelola Database (Database Management System)
Pengelolaan
Basis Data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi
ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus, perangkat lunak
inilah (disebut DBMS/Database Management
System) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah
dan diambil kembali. Juga menerpakan mekanisme pengmanan data, pemakaian data
secara bersama, pemakaian keakuratan/konsistensi data. DBMS merupakan perantara
bagai pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi anatara pemakai
dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan
oleh perusahaan pembuat DBMS. Adapun bahasanya yaitu :
1. DDL (Data Definitian Language)
Struktur basis data yang menggambarkan
skema basis data secara keseluruhan dan didesain dengan bahasa khusus yang
disebut Data Definitian Language
(DDL).
2. DML
(Data Manipulation Language)
Merupakan bentuk bahasa basis data yang
berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data.
2.1.4
Perancangan Database
2.1.4.1
Entitas
Pemodelan
awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity
Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga
jika penyimpanan habis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data
tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi
Chen (dikembangkan oleh peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Rechard Barker,
Ian Palmer, Harry Ellis), Notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun
yang banyak digunaka adalah notasi dari Chen.
ERD
biasanya memiliki hubungan binnary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas).
Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary (satu
relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan
banyak entitas) tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengijinkan
hubungan ternary atau N-ary.
2.1.4.1.1.
CDM
CDM
(Conceptual Data Model) atau model konsep data merupakan konsep yang berkaitan
dengan pandangan pemakai terhadap data yang disimpan dalam basis data. CDM
dibuat sudah dalam bentuk tabel-tabel tanpa tipe data yang menggambarkan relasi
antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data. CDM merupakan hasil
penjabaran lebih lanjut dari ERD. Ada aturan-aturan yang harus diikuti dalam
melakukan konversi ERD menjadi CDM.
2.1.4.1.2
PDM
Model
Relasional atau physical data model (PDM). Adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk
menggambarkan data serta hubungan antara data setaip tabel mempunyai sejumlah
kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya. PDM
merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data disimpan di dalam
basis data. PDM sudah merupakan bentuk pisik perancangan basis data yang sudah
siap diimplemntasikan ke dalam DBMS sehingga nama tabel juga sudah merupakan
nama asli tabel yang akan diimplementasikan ke dalam DBMS.
2.1.4.2. Relasi
Relasi
adalah asosiasi yang menyatakan hubungan antar entitas. Misalnya relasi
mengajar yang berhubungan dengan entitas dosen dengan mata kuliah. Pada ER
diagram, relasi dilambangkan dengan wajik/diamond.
Kardinalitas Relasi dan atribut-atributnya
yaitu :
1. Satu
ke Satu (One To one)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas
pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas
pada himpunan entitas A.
2. Satu
ke Banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas a.
3. Banyak
ke Satu
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas a
berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
4. Banyak
ke Banyak ( Many to Many )
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Dan demikian juga
sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas a.
2.1.4.3
Teknik
Perancangan Database
2.1.4.3.1. Normalisasi
Normalisasi
adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Dalam pendekatan
normalisasi perancangan basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata. Ia
telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada
tabel-tabel relasional. Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang
keterhubungan antara item-item data tersebut. Untuk kepentingan evaluasi dan
dokumentasi, hasil normalisasi itu kita wujudkan dalam sebuah model data.
Tujuan dari
normalisasi yaitu :
1.
Untuk
menghilangkan kerangkapan data
2.
Untuk
mengurangi kompleksitas
3.
Untuk
mempermudah pemodifikasian data
Dalam
Normalisasi sebuah basis data dapat dikatakan baik jika setiap tabel yang
menjadi unsur pembentuk basis data tersebut juga telah berada dalam keadaan
baik atau normal . Selanjutnya sebuah tabel dapat dikatagorikan baik , jika
telah memenuhi 3 kriteria berikut :
1.
Jika
ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman.
2.
Terpeliharanya
ketergantungan fungsional pada saat perubahan data.
3.
Tidak
melanggar Boyce-Code Normal Form(BCNF).
Kriteria
diatas merupakan kriteria minimal untuk mendapatkan prediksi efisien/normal
bagi sebuah tabel. Pada normalisasi membahas tentang field/atribut kunci dan kebergantungan fungsi (functional dependency) yaitu sebagai berikut :
1. Field/atribut kunci
Key adalah satu atau gabungan dari
beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel
secara unik. Artinya jika suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh
ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut.
Ada tiga macam key yang dapat diterpakan pada suatu tabel yaitu :
a. Super
key
Super
key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
b. Candidate
Key
Candidate
Key merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data
dalam sebuh tabel secara unik.
c. Primary-Key
Primary key
adalah satu atributatau satu set minimal atribut yang tidak hanya
mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili
setiap kejadian dari suatu entity
2. Kebergantungan
Fungsi (Functional Dependency)
Functional Dependency dapat
dilustrasikan sebagai berikut :
Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari Radalah
bergantung fungsi pada atribut X dari R jika dan hanya jika setiap nilai X
dalam R punya hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R (dalam setiap satu
waktu). Pada tabel relasi Pegawai berisi atribut : No Induk, No KTP, Nama,
Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, dan Kota.
3.
Bentuk-bentuk
Normalisasi
a. Tahap
1 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk
ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti
suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
b. Tahap
2 Bentuk Normal Ke-1 (1NF)
Bentuk
normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut
bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
c. Tahap
3 Bentuk Normal Ke-2 (2NF)
Bentuk
Normal tahap ketiga (3NF) merupakan kriteria alternatif, jika kriteria BCNF
yang ketat tidak dapat terpenuhi. Sebuah tabel dikatakan berada dalam Bentuk
Normal tahap Ketiga (3NF), jika untuk setiap KF dengan notasi X=A, dimana A
mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X.
d. Tahap
4 Bentuk Normal K-3 (3NF)
Pada
tahap ini harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak
punya hubungan yang transitif.
2.1.5 UML (Unified Modeling Language)
UML Menyediakan serangkain gambar dan diagram sangat
baik. Beberapa diagram mempokuskan diri pada ketangguhan teori objek – Oriented dan sebagian lagi memfokuskan
pada detail rancangan dan konstruksi. Semuanya dimaksudkan sebagai sarana
kominikasi antar team programer maupun dengan pengguna.
Sistem yang akan dibuat pada Aplikasi pengelolaan diklat
Aparatur Sipil Negara di BKPP Sumedang menggambarkan aktifitas dari Admin dan User. Salah satu kontributor yang akan
dibuat yaitu Use case, Statechart diagram, Activiti Diagram dan Sequence
Diagram.
2.1.5.1. Use case
Use Case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat modelnya. (Pooley,
2003:15) mengatakan bahwa model use case
dapat dijabarkan dalam diagram use case,
tetapi yang perlu diingat, diagram tidak identik dengan model karean model
lebih luas dari diagram. Komponen pembentuk diagram use case adalah :
a. Aktor (Actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
Simbol aktor adalah gambar orang (Chonoles, 2003:bab 8) menyarankan sebelum
membuat use case dan menentukan aktornya, agar mengidentifikasi siapa saja
apihak yang terlibat dalam sistem kita. Pihak yang terlibat biiasanya dinamakan
stakeholder. Saat mengklasifikasikan aktor kita harus mempertimbangkan input
terhadap sistem.
Menurut
(Whitten, 2004:259) ada empat macam tipe aktor:
·
Primary Business Actor yaitu stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari pelaksanaa use case dengan menerima nilai yang
terukur dan terobrevasi.
·
Primary sistem aktor yaitu stakeholder yang secara langsung
berhadapan dengan sistem untuk meniginisiasi atau memicu kegiatan atau sitem.
·
External server actor yaitu stakeholder yang melayani
kebutuhan pengguna usecase (misalnya
biro kridit yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit)
·
External receiving actor yaitu stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai yang
terukur atau teramati (output) dari use-case
(misalnya gudang menerima paket permintaan untuk menyiapkan pengiriman sesudah
seorang penlanggan memesannya).
a.
Use case, aktifitas/sarana yang disiapkan oleh
bisnis/sistem
b.
Hubungan
(Link), aktor mana saja yang terlibat
dalam use case ini. Cara untuk
menampilkan use-case yang baik :
·
Pilihlah
nama yang baik
·
Ilustrasikan
prilaku dengan lenkap
·
Identfifikasi
prilaku dengan lengkap
·
Menyediakan
use-case lawan (inverse)
·
Batasi
use-case hingga satu prilaku saja
·
Nyatakan
use-case dari sudut pandang aktor
d. Relasi Antar Use
case / Aktor
·
Generalisasi
(Generalisation)
Generalisasi pada aktor dan use case dimaksudakan untuk menyederhanakan model dengan cara
menarik keluar sifat-sifat pada aktor-aktor maupun use case yang sejenis.
(chonoles, 2003: 7.3.1) memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan
generalisasi berdasarkan tujuan. Yakni :
·
Mekanisme
berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi user-case)
·
Agen
berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)
2.1.5.2 DIAGRAM
STATECHART (STATECHART DIAGRAM)
Diagram statechart
dalam UML kadang disebut dengan istilah diagram state machine. Diagram ini menggambarkan prilaku sistem perangkat
lunak yang kita buat dan prilaku kelas, subsistem dan seluruh aplikasi. Selain
itu diagram state machine bermanfaat
juga untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi
dengan entitas luar tiap protokol atau sistem dasarnya (Pilone, 2005: bab 8).
UML
memiliki state machine antara lain :
a.
Behavioral state machine.
Mesin
ini digunakan untuk menunjukan prilaku elemen yang di modelkan, misalnya suatu
objek. Suatu behavioral state machine
mempresentasikan implementasi husus suatu elemen.
b. Protocol
state machine
Mesin
ini digunakan untuk menunjukan prilaku protokol. Protocol state machine menunjukan bagaimana suatu elemen memicu
perubahan kondisi protokol pada sautu sistem.
Behavioral state machine dan protocol state machine saling melengkapi dan berbagi fungsi dengan
batasan tertentu. Protokol state machine merupakan spesialisasi dari protokol
state machine.
2.1.5.2.1. Keadaan (States)
State memodelkan kejadian khusus dalam perilaku classifier.
Berikan nama yang sederhana yang menggambarkan kondisi yang sedang terjadi pada
state machine. State digambarkan dengan persegi panjang bersudut tumpul dengan
nama dituliskan ditengah persegi panjang itu. Pada persegi panjang terbagi
dalam sekat-sekat yang terdiri dari : nama (memperhatikan nama suatu state),
aktivitas ixternal (Menunjukan aktivitas internal yang dijalankan saat state
dijalankan), Transisi internal (Memperlihatkan daftar transisi dan kejadian
yang memicunya.
2.1.5.2.2. Pseudostate
Pseudostate merupakan tipe khusus suatu state selama
transisi dalam state biasa. Dikombinasikan dengan transisi dasar, Pseudostate
menunjukan perubahan state yang kompleks dalam state machine. Informasi dalam
state machine dihantarkan oleh kejadian. Kejadian dapat dipicu dari luar state
machine atau dari bagian aktivitas yang dijalankan dalam suatu state.
2.1.5.3. Activity
Diagram
Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi
dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya
memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas
menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Ketika digunakan
dalam pemodelan software, diagram aktivitas merepresentasikan pemanggilan suatu
fungsi tertentu misalnya call. Sedangkan bila digunakan dalam pemodelan bisnis,
digram ini menggambarkan aktivitas yang dipicu oleh kejadian-kejadian di luar
seperti pemesanan atau kejadian-kejadian internal.
2.1.5.4.
Sequence Diagram
Sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek
di dalam sebuah system. Interaksi tersebut berupa message yang digambarkan
terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal (objek-objek)
dan dimensi vertical (waktu).
Dimensi
vertikal adalah poros
waktu, dimana
waktu berjalan ke arah
bawah. Sedangkan dimensi horizontal merepresentasikan objek-objek
individual. Tiap objek (termasuk actor) tersebut mempunyai waktu aktif yang
direpresentasikan dengan kolom vertikal yang disebut dengan
lifeline. Pesan (message) direpresentasikan sebagai
panah dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase
desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Komponen
diagram sequence :
1. Object adalah Komponen yang digunakan sebagai
objek – objek yang akan digunakan di dalam membuat diagram.
2. Stimulus merupakan komponen yang
menandai hubungan komunikasi antara dua buah objek. Komunikasi yang terjadi
berupa pengiriman pesan (message).
3.
Self Stimulus merupakan fungsi yang
sama dengan Stimulus, hanya saja
pengiriman pesan dilakukan kepada dirinya sendiri (objek itu sendiri), buka
antar objek.
4.
Actor adalah Perwakilan dari orang
luar, proses atau hal yang berinteraksi dengan
sistem, subsistem ataupun
class.
Tujuan
penggunaan sequence diagram :
1.
Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih
mudah untuk dielaborasi menjadi model design.
2.
Merupakan diagram yang paling tepat
untuk mengembangkan model deskripsi use-case
menjadi spesifikasi design.
3.
Analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah system. Sequence diagram biasanya dipakai untuk
memodelkan :
·
Deskripsi
tentang system yang ada pada sebuah / beberapa use case pada use case diagram,
yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.
·
Logika
dari method (operation, function atau procedure).
·
Logika
dari service (high level method).
Istilah
dalam Sequence Diagram :
1. Participant : Obyek yang terkait dengan
sebuah urutan proses.
2. Lifeline : Menggambarkan daur hidup sebuah
obyek.
3.
Activation :Suatu titik waktu dimana sebuah obyek mulai berpartisipasi didalam
sebuah sequence.
4.
Time : Elemen penting dalam sequence diagram konteksnya adalah urutan, bukan
durasi.
5. Return
6. Suatu hasil kembalian sebuah operasi, tetapi
boleh tidak ditulis jika tidak ada perbedaan dengan Getternya.
2.1.5
Pengkodean
Di
dalam membuat sebuah website tahap yang dilakukan setelah perancangan yaitu pengkodean,
pengkodean yang dilakukan oleh penulis yaitu yang pertama penulis menggunakan
kode html, kode php, semua kode itu penulis mengetiknya di dreamweaver yang di
simpan di directory C, Xampp, Htdocs, dan untuk pembuatan database penulis
menggunakan sql server 2012 yang di simpan di xampp, my sql, data. Dan untuk
pemanggilan data nya yaitu localhost, phpmyadmin dan tingal memilih database
yang sudah ada.
2.1.5.1.
PHP
PHP merupakan singkatan rekursif dari Hypertext Preprocessor. PHP adalah
bahasa pemrograman (scripting) yang menyatu dengan HTML dan berada pada
server. Artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan sepenuhnya
dijalankan di server namun disertakan pada halaman web biasa. Tujuan dari
bahasa pemrograman PHP adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan
di atas teknologi web, dalam hal ini seluruh proses dijalankan seluruhnya pada
server yang kemudian hasil proses tersebut dikirimkan dan ditampilkan pada web
browser. Kelebihan PHP adalah mempermudah aplikasi web melakukan koneksi
dengan database.
PHP adalah server –side scripting
language, artinya akan dijalankan pada sisi server. PHP bisa dipadankan
dengan ASP (Active Server Pages) dari Microsoft, JSP (Java Server
Pages) dari Sun Microsystem atau Coldfusion dari Macromedia/Adobe.
Ketiganya sama-sama server-side scripting language dan memiliki fungsi
yang hampir sama yaitu untuk membuat halaman web dinamis.
2.1.5.1.1 Konsep
Kerja PHP
Konsep kerja PHP
pada prinsipnya serupa dengan kode HTML. Yaitu diawali permintaan suatu halaman
web oleh browser. Berdasarkan URL atau alamat Interet, browser mendapatkan
alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan
menyampaikan, segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya,
web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke mesin
PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode html)
ke wb server. Selanjutnya web sever menyampaikan ke client.
2.1.5.1.2 Struktur PHP
Kode program PHP menyatu dengan tag-tag
HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? Atau <?php
dan ditutup dengan tag ?>. File yang berisi tag HTML dan kode PHP ini
diberi ekstensi .php. Berdasarkan ekstensi ini, pada saat file diakses, server
akan tahu bahwa file ini mengandung kode PHP. Server akan
menterjemahkan kode ini dan menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk
tag HTML yang dikirim ke browser client yang mengakses file
tersebut (Azis, 2001:5). PHP bersifat case sensitive yang artinya PHP
membedakan huruf kecil dan huruf besar untuk penulisan variabel.
2.1.5.2 MySQL
MySQL adalah server basis data yang
kompak dan kecil yang ideal untuk banyak aplikasi basis data on-line.
MySQL merupakan database yang paling digemari di kalangan Programmer
Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat
dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah
Database Server yang mampu untuk memanajemen database dengan
baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling
banyak digunakan dibanding database lainnya. Selain MySQL masih terdapat
beberapa jenis database server yang juga memiliki kemampuan yang juga
tidak bisa dianggap enteng, database itu adalah Oracle dan PostgreSQL.
Di dalam dunia intranet maupun internet,
MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan Ms
Access, penggunaan MySQL ini biasanya dipadukan dengan menggunakan program
aplikasi PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut di atas, telah
terbukti akan kehandalannya dalam menangani permintaan data.
Hal lain
yang perlu Anda ketahui mengenai MySQL adalah bahwa MySQL merupakan sebuah software
database yang bersifat Free (gratis), karena MySQL dilisensi dibawah
GNU General Public License (GPL). Dengan adanya keadaan seperti itu maka
Anda dapat menggunakan software database ini dengan bebas tanpa harus
takut dengan Lisensi yang ada.
2.2Spesifikasi yang berhubungan dengan
model yang sudah ada dalam bidang masalah yang diteliti
Dalam
hal ini penulis mengambil tiga penelitian yang sebelumnya telah ada dan
berhubungan dengan apa yang sedang penulis teliti seperti berikut:
1. Penilaian Kinerja Pegawai di Kantor
Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya. Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timur yang di tulis oleh Zulian Kukuh prasetya tahun 2012. Tujuan pembangunan aplikasi berbasis
web ini yaitu untuk mengetahui Kinerja
Pegawai di Kecamatan Tenggilis Mejoyo
Kota Surabaya,persamaan yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama
membuat aplikasi untuk mengetahui nilai, perbedaan dengan yang di buat penulis
Aplikasi Pengelolaan Diklat ASN di BKPP Sumedang bertujuan untuk mengelola
diklat dan menghasilkan nilai dari pelaksanaan diklat yang di rekep dan
menghasilkan output akhir berupa sertifikat.
Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Pola Pendidikan Dan
Pelatihan PrajabatanGolongan III Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Brawijaya Fakultas hukum tahun 2008oleh
Efendi Setiawan.Tujuan pembuatanUntuk menganalisis pelaksanaan pola pendidikan dan
pelatihan prajabatan golongan III bagi pegawai negeri sipil di Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kabupaten Malang.persamaan
yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama membuat aplikasi untuk
mengetahui pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III, perbedaan dengan yang
di buat penulis Aplikasi Pengelolaan Diklat ASN di BKPP Sumedang bertujuan
untuk mengelola diklat dan menghasilkan nilai dari pelaksanaan diklat yang di
rekep dan menghasilkan output akhir berupa sertifikat.
Aplikasi Perekapan
Kehadiran Siswa. Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan tahun
2013 oleh Catur Prasongko. Tujuan pembuatan Aplikasi ini lebih memudahkan para guru untuk mengetahui berapa persen kehadiran
siswa/siswi nya. persamaan
yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama untuk mengetahui
kehadiran, perbedaan dengan yang di buat penulis Aplikasi Pengelolaan Diklat
ASN di BKPP Sumedang bertujuan untuk mengelola diklat dan menghasilkan nilai
dari pelaksanaan diklat yang di rekep dan menghasilkan output akhir berupa
sertifikat.
Tabel
2.2 Perbandingan Penelitian
Peneliti
|
Zulian Kukuh
|
Efendi Setiawan
|
Catur Prasongko
|
Judul
|
Penilaian Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota
Surabaya
|
Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Pola Pendidikan Dan Pelatihan
PrajabatanGolongan III Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
|
Aplikasi
Perekapan Kehadiran Siswa
|
Tahun
|
2012
|
2008
|
2013
|
Hasil
|
Menghasilkan aplikasi yang dapat mengetahui nilai
kinerja karyawan nya dalam satu bulan atau satu tahun
|
Menganalisis pelaksanaan
pola pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III bagi
|
Menghasilkan nilai yang dapat mengetahui presentasi
kehadiran siswa.
|
Tabel
2.1 Perbandingan Penelitian (Lanjutan)
|
|||
Persamaan
|
Pembuatan
web ini sama-sama untuk mengetahui nilai
|
Pembuatan
web ini sama-sama untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan diklat
|
Pembuatan
web ini sama-sama untuk mengetahui presentase kehadiran
|
Perbedaan
|
Metodologi yang di gunakan yaitu prototyping.
|
Diterapkan hanya untuk menganalisis saja.
|
Metode yang di gunakan yaitu prototyping.
|
Dari tabel diatas, secara
umum dapat disimpulkan beberapa perbedaan dan persamaan dari penelitian
terdahulu dengan penelitian sekarang yang dilakukan oleh penulis. Adapun
persamaan pada penelitian terdahulu dan penelitian ini yaitu menjelaskan
bagaimana sistem Pengelolaa Data ini berjalan yang dapat meminimalkan waktu
proses dalam penginputan data-data, dapat mengurangi resiko kesalahan
penginputan data, serta dapat menghasilkan output yang cepat, tepat, dan
akurat.kemudian pengembangannya sama menggunakan waterfall Seperti yang kita
ketahui bahwa waterfallterstruktur dimulai dari penentuan masalah,
analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, integrasi, uji coba sistem, dan
pemeliharaan website. sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan
perangkat lunak yang akan dibuat. Sehingga sangat tepat diterapkan pada sitem
pembuatan website pengolahan data peserta diklat.
2.3
Kerangka Pemikiran
Dari
landasan teori di atas, fungsi dari websiteaplikasi
diklat ASN yaitu sebagai media untuk Pengelolaan Diklat ASN di Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sumedang. Di dalam websitepengelolaan diklat ini terdapat
beberapa fasilitas utama di antaranya download formulir peserta diklat
ASN,Input data peserta diklat, input pelaksanaan dan pengiriman diklat dan
rekapitulasiakhir dari pelaksanaan diklat.
Website PengelolaanDiklat
Aparatur Sipil Negara ini di harapkan dapat membantu pegawai bkd dan peserta
diklat dalam proses pelaksanaan diklat. Selama ini, di BKPP Sumedang semua
proses pelaksanaan diklat di mulai dari perekapan data peserta diklat di buku
besar sampai ke tahap rekapitulasi yang menggunakan excel yang proses nya masih
lama. dengan kata lain proses pelaksanaan diklat selama ini yaitu peserta
diklat menerima surat usulan dari pegawai bkd, kemudian peserta yang menyetujui
datang ke BKPP Sumedang menyerahkan persyaratan yang lengkap, dari pegawai
diklat di kasih informasi tentang kapan pelaksanaan diklat nya, kemudian
setelah itu peserta yang melaksanakan di BKPP Sumedang mengisi daftar hadir,
menerima kit, mengikuti pelaksanaan dan tahap akhir menerima sertifikat. Jika
pelaksanaan diklat nya di laksanakan di luar maka pegawai memberitahu tentang
tempat dan persyaratan yang harus di bawanya. Jadi, dengan adanya website pelaksanaan diklat ASN ini memungkinkan proses pengelolaan diklat
dapat di lakukan secara terkomputerisasi. Website
ini bersifat dinamis karena antara peserta diklat dan pegawai bkd dapat
berinteraksi dengan di sediakannya fasilitas forum untuk kegiatan berdiskusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar