Rabu, 13 Mei 2015

APLIKASI PENGELOLAAN DIKLAT APARATUR SIPIL NEGARA PADA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMEDANG (BAB II)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database (Basis Data) terdiri dari dua kata yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebagai suatu kesatuan istilah , Basis Data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang yaitu :
1.    Database adalah sekumpulan data yang saling berelasi (Elmasri, 2000).
2.    Menurut Fathansyah (2012, hal 2)  Basis Data adalah Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
3.    Menurut Fathansyah (2012, hal 3)  Basis Data adalah Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
4.    Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (Ir. Harianto Kristanto 2004, p3)
 Prinsip Utama dari Basis Data yaitu pengaturan data arsip dan Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. Database didesain, dibuat, dan diisi dengan data untuk tujuan mendapatkan informasi tertentu. Jadi dapat disimpulkan, Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
2.1.1     Tujuan Database
Secara garis besar pemanfaatan database  dilakukan untuk memenuhi tujuan berikut ini :
1.      Kecepatan dan kemudahan (speed)
Untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan / manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
2.     Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redudansi (pengulangan) data pasti akan lebih ada.
3.     Keakuratan (accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan /batasan (constraint).
4.     Ketersediaan (availlability)
Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.
5.     Kelengkapan (completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif(baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu.
6.     Keamanan (security)
7.     Pemakaian bersama (sharability)
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multi-user.

2.1.2     Manfaat Database
Manfaat Penggunaan Database yaitu memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga menjadi suatu kelompok yang terurut dengan cepa, Mengurangi duplikasi data (data redundancy), Hubungan data dapat ditingkatkan, dan Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan. Hal inilah yang akhirnya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat.

2.1.3. Sistem Pengelola Database (Database Management System)
            Pengelolaan Basis Data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus, perangkat lunak inilah (disebut DBMS/Database Management System) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Juga menerpakan mekanisme pengmanan data, pemakaian data secara bersama, pemakaian keakuratan/konsistensi data. DBMS merupakan perantara bagai pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi anatara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Adapun bahasanya yaitu :
1.    DDL (Data Definitian Language)
Struktur basis data yang menggambarkan skema basis data secara keseluruhan dan didesain dengan bahasa khusus yang disebut Data Definitian Language (DDL).
2.    DML (Data Manipulation Language)
Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data.

2.1.4 Perancangan Database
2.1.4.1 Entitas
Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga jika penyimpanan habis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Rechard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), Notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunaka adalah notasi dari Chen.
ERD biasanya memiliki hubungan binnary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas) tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengijinkan hubungan ternary atau N-ary.
2.1.4.1.1. CDM
CDM (Conceptual Data Model) atau model konsep data merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pemakai terhadap data yang disimpan dalam basis data. CDM dibuat sudah dalam bentuk tabel-tabel tanpa tipe data yang menggambarkan relasi antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data. CDM merupakan hasil penjabaran lebih lanjut dari ERD. Ada aturan-aturan yang harus diikuti dalam melakukan konversi ERD menjadi CDM.
2.1.4.1.2 PDM
Model Relasional atau physical data model (PDM). Adalah    model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data setaip tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya. PDM merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data disimpan di dalam basis data. PDM sudah merupakan bentuk pisik perancangan basis data yang sudah siap diimplemntasikan ke dalam DBMS sehingga nama tabel juga sudah merupakan nama asli tabel yang akan diimplementasikan ke dalam DBMS.
2.1.4.2.  Relasi
Relasi adalah asosiasi yang menyatakan hubungan antar entitas. Misalnya relasi mengajar yang berhubungan dengan entitas dosen dengan mata kuliah. Pada ER diagram, relasi dilambangkan dengan wajik/diamond. Kardinalitas Relasi dan atribut-atributnya yaitu :
1.    Satu ke Satu (One To one)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas  B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
2.    Satu ke Banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas a.
3.    Banyak ke Satu
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas a berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
4.    Banyak ke Banyak ( Many to Many )
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Dan demikian juga sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas a.

2.1.4.3   Teknik Perancangan Database
2.1.4.3.1.   Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Dalam pendekatan normalisasi perancangan basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel-tabel relasional. Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item-item data tersebut. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi itu kita wujudkan dalam sebuah model data.
Tujuan dari normalisasi yaitu :
1.      Untuk menghilangkan kerangkapan data
2.      Untuk mengurangi kompleksitas
3.      Untuk mempermudah pemodifikasian data
Dalam Normalisasi sebuah basis data dapat dikatakan baik jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data tersebut juga telah berada dalam keadaan baik atau normal . Selanjutnya sebuah tabel dapat dikatagorikan baik , jika telah memenuhi 3 kriteria berikut :
1.    Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman.
2.    Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data.
3.    Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form(BCNF).
Kriteria diatas merupakan kriteria minimal untuk mendapatkan prediksi efisien/normal bagi sebuah tabel. Pada normalisasi membahas tentang field/atribut kunci dan kebergantungan fungsi (functional dependency) yaitu sebagai berikut :


1.    Field/atribut kunci
Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Artinya jika suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut. Ada tiga macam key yang dapat diterpakan pada suatu tabel yaitu :
a.    Super key
Super key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
b.    Candidate Key
Candidate Key merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuh tabel secara unik.
c.    Primary-Key
Primary key adalah satu atributatau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity
2.    Kebergantungan Fungsi (Functional Dependency)
Functional Dependency dapat dilustrasikan sebagai berikut :
Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari Radalah bergantung fungsi pada atribut X dari R jika dan hanya jika setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R (dalam setiap satu waktu). Pada tabel relasi Pegawai berisi atribut : No Induk, No KTP, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, dan Kota.
3.    Bentuk-bentuk Normalisasi
a.    Tahap 1 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
b.    Tahap 2 Bentuk Normal Ke-1 (1NF)
Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
c.    Tahap 3 Bentuk Normal Ke-2 (2NF)
Bentuk Normal tahap ketiga (3NF) merupakan kriteria alternatif, jika kriteria BCNF yang ketat tidak dapat terpenuhi. Sebuah tabel dikatakan berada dalam Bentuk Normal tahap Ketiga (3NF), jika untuk setiap KF dengan notasi X=A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X.
d.    Tahap 4 Bentuk Normal K-3 (3NF)
Pada tahap ini harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif.
2.1.5 UML (Unified Modeling Language)
UML Menyediakan serangkain gambar dan diagram sangat baik. Beberapa diagram mempokuskan diri pada ketangguhan teori objek – Oriented dan sebagian lagi memfokuskan pada detail rancangan dan konstruksi. Semuanya dimaksudkan sebagai sarana kominikasi antar team programer maupun dengan pengguna.
Sistem yang akan dibuat pada Aplikasi pengelolaan diklat Aparatur Sipil Negara di BKPP Sumedang menggambarkan aktifitas dari Admin dan User. Salah satu kontributor yang akan dibuat yaitu Use case, Statechart diagram, Activiti Diagram dan Sequence Diagram.
2.1.5.1. Use case
Use Case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat modelnya. (Pooley, 2003:15) mengatakan bahwa model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi yang perlu diingat, diagram tidak identik dengan model karean model lebih luas dari diagram. Komponen pembentuk diagram use case adalah :
a.    Aktor (Actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. Simbol aktor adalah gambar orang (Chonoles, 2003:bab 8) menyarankan sebelum membuat use case dan menentukan aktornya, agar mengidentifikasi siapa saja apihak yang terlibat dalam sistem kita. Pihak yang terlibat biiasanya dinamakan stakeholder. Saat mengklasifikasikan aktor kita harus mempertimbangkan input terhadap sistem.
Menurut (Whitten, 2004:259) ada empat macam tipe aktor:
·         Primary Business Actor yaitu stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari pelaksanaa use case dengan menerima nilai yang terukur dan terobrevasi.
·         Primary sistem aktor yaitu stakeholder yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk meniginisiasi atau memicu kegiatan atau sitem.
·         External server actor yaitu stakeholder yang melayani kebutuhan pengguna usecase (misalnya biro kridit yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit)
·         External receiving actor yaitu stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use-case (misalnya gudang menerima paket permintaan untuk menyiapkan pengiriman sesudah seorang penlanggan memesannya).
a.   Use case, aktifitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem
b.   Hubungan (Link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini. Cara untuk menampilkan use-case yang baik :
·         Pilihlah nama yang baik
·         Ilustrasikan prilaku dengan lenkap
·         Identfifikasi prilaku dengan lengkap
·         Menyediakan use-case lawan (inverse)
·         Batasi use-case hingga satu prilaku saja
·         Nyatakan use-case dari sudut pandang aktor
d. Relasi Antar Use case / Aktor
·         Generalisasi (Generalisation)
Generalisasi pada aktor dan use case dimaksudakan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada aktor-aktor maupun use case yang sejenis. (chonoles, 2003: 7.3.1) memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuan. Yakni :
·         Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi user-case)
·         Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

2.1.5.2 DIAGRAM STATECHART (STATECHART DIAGRAM)
Diagram statechart dalam UML kadang disebut dengan istilah diagram state machine. Diagram ini menggambarkan prilaku sistem perangkat lunak yang kita buat dan prilaku kelas, subsistem dan seluruh aplikasi. Selain itu diagram state machine bermanfaat juga untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi dengan entitas luar tiap protokol atau sistem dasarnya (Pilone, 2005: bab 8).
UML memiliki state machine antara lain :
a.    Behavioral state machine.
Mesin ini digunakan untuk menunjukan prilaku elemen yang di modelkan, misalnya suatu objek. Suatu behavioral state machine mempresentasikan implementasi husus suatu elemen.
b.    Protocol state machine
Mesin ini digunakan untuk menunjukan prilaku protokol. Protocol state machine menunjukan bagaimana suatu elemen memicu perubahan kondisi protokol pada sautu sistem.
Behavioral state machine dan protocol state machine saling melengkapi dan berbagi fungsi dengan batasan tertentu. Protokol state machine merupakan spesialisasi dari protokol state machine.
2.1.5.2.1. Keadaan (States)
State memodelkan kejadian khusus dalam perilaku classifier. Berikan nama yang sederhana yang menggambarkan kondisi yang sedang terjadi pada state machine. State digambarkan dengan persegi panjang bersudut tumpul dengan nama dituliskan ditengah persegi panjang itu. Pada persegi panjang terbagi dalam sekat-sekat yang terdiri dari : nama (memperhatikan nama suatu state), aktivitas ixternal (Menunjukan aktivitas internal yang dijalankan saat state dijalankan), Transisi internal (Memperlihatkan daftar transisi dan kejadian yang memicunya.
2.1.5.2.2. Pseudostate
Pseudostate merupakan tipe khusus suatu state selama transisi dalam state biasa. Dikombinasikan dengan transisi dasar, Pseudostate menunjukan perubahan state yang kompleks dalam state machine. Informasi dalam state machine dihantarkan oleh kejadian. Kejadian dapat dipicu dari luar state machine atau dari bagian aktivitas yang dijalankan dalam suatu state.

2.1.5.3. Activity Diagram
Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Ketika digunakan dalam pemodelan software, diagram aktivitas merepresentasikan pemanggilan suatu fungsi tertentu misalnya call. Sedangkan bila digunakan dalam pemodelan bisnis, digram ini menggambarkan aktivitas yang dipicu oleh kejadian-kejadian di luar seperti pemesanan atau kejadian-kejadian internal.
2.1.5.4. Sequence Diagram
Sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam sebuah system. Interaksi tersebut berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal (objek-objek) dan dimensi vertical (waktu).
Dimensi   vertikal   adalah   poros   waktu,   dimana   waktu   berjalan ke  arah  bawah. Sedangkan dimensi horizontal merepresentasikan objek-objek individual. Tiap objek (termasuk actor) tersebut mempunyai waktu aktif yang direpresentasikan dengan kolom vertikal yang disebut  dengan  lifeline. Pesan  (message)  direpresentasikan  sebagai  panah  dari  satu lifeline ke lifeline yang lain. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Komponen diagram sequence :
1.  Object adalah Komponen yang digunakan sebagai objek – objek yang akan digunakan di dalam membuat diagram.
2. Stimulus merupakan komponen yang menandai hubungan komunikasi antara dua buah objek. Komunikasi yang terjadi berupa pengiriman pesan (message).
3. Self Stimulus merupakan fungsi yang sama dengan Stimulus, hanya saja pengiriman pesan dilakukan kepada dirinya sendiri (objek itu sendiri), buka antar objek.
4. Actor adalah Perwakilan dari orang luar, proses atau hal yang berinteraksi dengan  sistem,  subsistem  ataupun  class.
Tujuan penggunaan sequence diagram :
1. Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design.
2.  Merupakan diagram yang paling tepat untuk mengembangkan model deskripsi use-case menjadi spesifikasi design.
3. Analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah system. Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan :
·         Deskripsi tentang system yang ada pada sebuah / beberapa use case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.
·         Logika dari method (operation, function atau procedure).
·         Logika dari service (high level method).
Istilah dalam Sequence Diagram :
1.  Participant : Obyek yang terkait dengan sebuah urutan proses.
2.  Lifeline : Menggambarkan daur hidup sebuah obyek.
3. Activation :Suatu titik waktu dimana sebuah obyek mulai berpartisipasi didalam sebuah sequence.
4. Time : Elemen penting dalam sequence diagram konteksnya adalah urutan, bukan durasi.
5.  Return
6.  Suatu hasil kembalian sebuah operasi, tetapi boleh tidak ditulis jika tidak ada perbedaan dengan Getternya.

2.1.5     Pengkodean
Di dalam membuat sebuah website tahap yang dilakukan setelah perancangan yaitu pengkodean, pengkodean yang dilakukan oleh penulis yaitu yang pertama penulis menggunakan kode html, kode php, semua kode itu penulis mengetiknya di dreamweaver yang di simpan di directory C, Xampp, Htdocs, dan untuk pembuatan database penulis menggunakan sql server 2012 yang di simpan di xampp, my sql, data. Dan untuk pemanggilan data nya yaitu localhost, phpmyadmin dan tingal memilih database yang sudah ada.
2.1.5.1. PHP
PHP merupakan singkatan rekursif dari  Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman (scripting) yang menyatu dengan HTML dan berada pada server. Artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan sepenuhnya dijalankan di server namun disertakan pada halaman web biasa. Tujuan dari bahasa pemrograman PHP adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web, dalam hal ini seluruh proses dijalankan seluruhnya pada server yang kemudian hasil proses tersebut dikirimkan dan ditampilkan pada web browser. Kelebihan PHP adalah mempermudah aplikasi web melakukan koneksi dengan database.
PHP adalah server –side scripting language, artinya akan dijalankan pada sisi server. PHP bisa dipadankan dengan ASP (Active Server Pages) dari Microsoft, JSP (Java Server Pages) dari Sun Microsystem atau Coldfusion dari Macromedia/Adobe. Ketiganya sama-sama server-side scripting language dan memiliki fungsi yang hampir sama yaitu untuk membuat halaman web dinamis.
2.1.5.1.1 Konsep Kerja PHP
Konsep kerja PHP pada prinsipnya serupa dengan kode HTML. Yaitu diawali permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL atau alamat Interet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan, segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode html) ke wb server. Selanjutnya web sever menyampaikan ke client.

2.1.5.1.2 Struktur PHP
Kode program PHP menyatu dengan tag-tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? Atau <?php dan ditutup dengan tag ?>. File yang berisi tag HTML dan kode PHP ini diberi ekstensi .php. Berdasarkan ekstensi ini, pada saat file diakses, server akan tahu bahwa file ini mengandung kode PHP. Server akan menterjemahkan kode ini dan menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk tag HTML yang dikirim ke browser client yang mengakses file tersebut (Azis, 2001:5). PHP bersifat case sensitive yang artinya PHP membedakan huruf kecil dan huruf besar untuk penulisan variabel.
      2.1.5.2 MySQL
MySQL adalah server basis data yang kompak dan kecil yang ideal untuk banyak aplikasi basis data on-line. MySQL merupakan database yang paling digemari di kalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah Database Server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibanding database lainnya. Selain MySQL masih terdapat beberapa jenis database server yang juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa dianggap enteng, database itu adalah Oracle dan PostgreSQL.
Di dalam dunia intranet maupun internet, MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan Ms Access, penggunaan MySQL ini biasanya dipadukan dengan menggunakan program aplikasi PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut di atas, telah terbukti akan kehandalannya dalam menangani permintaan data.
            Hal lain yang perlu Anda ketahui mengenai MySQL adalah bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang bersifat Free (gratis), karena MySQL dilisensi dibawah GNU General Public License (GPL). Dengan adanya keadaan seperti itu maka Anda dapat menggunakan software database ini dengan bebas tanpa harus takut dengan Lisensi yang ada.
2.2Spesifikasi yang berhubungan dengan model yang sudah ada dalam bidang masalah yang diteliti
Dalam hal ini penulis mengambil tiga penelitian yang sebelumnya telah ada dan berhubungan dengan apa yang sedang penulis teliti seperti berikut:
1.    Penilaian Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur yang di tulis oleh Zulian Kukuh prasetya tahun 2012. Tujuan pembangunan aplikasi berbasis web ini yaitu  untuk mengetahui Kinerja Pegawai di  Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya,persamaan yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama membuat aplikasi untuk mengetahui nilai, perbedaan dengan yang di buat penulis Aplikasi Pengelolaan Diklat ASN di BKPP Sumedang bertujuan untuk mengelola diklat dan menghasilkan nilai dari pelaksanaan diklat yang di rekep dan menghasilkan output akhir berupa sertifikat.
Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Pola Pendidikan Dan Pelatihan PrajabatanGolongan III Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Brawijaya Fakultas hukum tahun 2008oleh Efendi Setiawan.Tujuan pembuatanUntuk menganalisis pelaksanaan pola pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III bagi pegawai negeri sipil di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Malang.persamaan yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama membuat aplikasi untuk mengetahui pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III, perbedaan dengan yang di buat penulis Aplikasi Pengelolaan Diklat ASN di BKPP Sumedang bertujuan untuk mengelola diklat dan menghasilkan nilai dari pelaksanaan diklat yang di rekep dan menghasilkan output akhir berupa sertifikat.
Aplikasi Perekapan Kehadiran Siswa. Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan tahun 2013  oleh  Catur Prasongko. Tujuan pembuatan Aplikasi ini lebih memudahkan para guru untuk mengetahui berapa persen kehadiran siswa/siswi nya. persamaan yang sama dengan yang di buat penulis yaitu sama-sama untuk mengetahui kehadiran, perbedaan dengan yang di buat penulis Aplikasi Pengelolaan Diklat ASN di BKPP Sumedang bertujuan untuk mengelola diklat dan menghasilkan nilai dari pelaksanaan diklat yang di rekep dan menghasilkan output akhir berupa sertifikat.
Tabel 2.2 Perbandingan Penelitian
Peneliti
Zulian Kukuh
Efendi Setiawan
Catur Prasongko
Judul
Penilaian Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya
Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Pola Pendidikan Dan Pelatihan PrajabatanGolongan III Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Aplikasi Perekapan Kehadiran Siswa
Tahun
2012
2008
2013
Hasil
Menghasilkan aplikasi yang dapat mengetahui nilai kinerja karyawan nya dalam satu bulan atau satu tahun
Menganalisis pelaksanaan pola pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III bagi
Menghasilkan nilai yang dapat mengetahui presentasi kehadiran siswa.
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian (Lanjutan)
Persamaan
Pembuatan              web ini sama-sama untuk mengetahui nilai
Pembuatan              web ini sama-sama untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan diklat
Pembuatan              web ini sama-sama untuk mengetahui presentase kehadiran
Perbedaan
Metodologi yang di gunakan yaitu prototyping.
Diterapkan hanya untuk menganalisis saja.
Metode yang di gunakan yaitu prototyping.

Dari tabel diatas, secara umum dapat disimpulkan beberapa perbedaan dan persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yang dilakukan oleh penulis. Adapun persamaan pada penelitian terdahulu dan penelitian ini yaitu menjelaskan bagaimana sistem Pengelolaa Data ini berjalan yang dapat meminimalkan waktu proses dalam penginputan data-data, dapat mengurangi resiko kesalahan penginputan data, serta dapat menghasilkan output yang cepat, tepat, dan akurat.kemudian pengembangannya sama menggunakan waterfall Seperti yang kita ketahui bahwa waterfallterstruktur dimulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, integrasi, uji coba sistem, dan pemeliharaan website. sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Sehingga sangat tepat diterapkan pada sitem pembuatan website pengolahan data peserta diklat.
2.3 Kerangka Pemikiran
Dari landasan teori di atas, fungsi dari websiteaplikasi diklat ASN yaitu sebagai media untuk Pengelolaan Diklat ASN di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sumedang. Di dalam websitepengelolaan diklat ini terdapat beberapa fasilitas utama di antaranya download formulir peserta diklat ASN,Input data peserta diklat, input pelaksanaan dan pengiriman diklat dan rekapitulasiakhir dari pelaksanaan diklat.

Website PengelolaanDiklat Aparatur Sipil Negara ini di harapkan dapat membantu pegawai bkd dan peserta diklat dalam proses pelaksanaan diklat. Selama ini, di BKPP Sumedang semua proses pelaksanaan diklat di mulai dari perekapan data peserta diklat di buku besar sampai ke tahap rekapitulasi yang menggunakan excel yang proses nya masih lama. dengan kata lain proses pelaksanaan diklat selama ini yaitu peserta diklat menerima surat usulan dari pegawai bkd, kemudian peserta yang menyetujui datang ke BKPP Sumedang menyerahkan persyaratan yang lengkap, dari pegawai diklat di kasih informasi tentang kapan pelaksanaan diklat nya, kemudian setelah itu peserta yang melaksanakan di BKPP Sumedang mengisi daftar hadir, menerima kit, mengikuti pelaksanaan dan tahap akhir menerima sertifikat. Jika pelaksanaan diklat nya di laksanakan di luar maka pegawai memberitahu tentang tempat dan persyaratan yang harus di bawanya. Jadi, dengan adanya website pelaksanaan diklat ASN  ini memungkinkan proses pengelolaan diklat dapat di lakukan secara terkomputerisasi. Website ini bersifat dinamis karena antara peserta diklat dan pegawai bkd dapat berinteraksi dengan di sediakannya fasilitas forum untuk kegiatan berdiskusi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar